Manajemen keuangan merupakan salah satu yang perlu diprioritaskan dalam dunia bisnis. Pada setiap bisnis, termasuk UMKM tentunya ingin mendapatkan keuntungan yang selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, keuangan bisnis wajib untuk para pengusaha perhatikan dan mengaturnya menggunakan strategi yang tepat.

Berbicara tentang keuangan bisnis, pasti tidak akan bisa jauh dari mengurus omzet serta profit bisnis. Sebagai seorang pengusaha, kita jelas familiar dengan dua istilah tersebut. Namun faktanya, masih banyak pelaku usaha yang belum memahami benar tentang omzet dan profit secara keseluruhan. Bahkan, tidak sedikit yang tidak bisa membedakan keduanya.

Profit dan omzet ternyata bisa menentukan apakah bisnis yang kita jalani berpotensi untuk berjalan selama beberapa tahun ke depan. Selain itu, keduanya juga perlu kita pahami karena merupakan bagian dari sukses atau tidaknya suatu bisnis.

Lantas, apa perbedaan antara omzet dan profit? Yuk cari tahu selengkapnya pada ulasan berikut ini!

Pengertian Omzet dan Profit

Pengertian omzet ialah sejumlah nilai total penjualan produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah bisnis dalam kurun waktu tertentu. Nilai omzet seringkali menjadi patokan untuk menentukan kategori bisnis, seperti bisnis skala kecil, bisnis skala menengah atau bisnis skala besar.

Tetapi, angka yang muncul dalam omzet merupakan hitungan kasar, sehingga belum mencerminkan keuntungan bersih yang kita peroleh. Istilah omzet bisa dipadankan dengan laba kotor atau pendapatan kotor yang dihasilkan suatu bisnis. Alasannya, karena nilai omzet belum dikurangi biaya lain yang dikeluarkan untuk modal bisnis.

Misalnya, seperti biaya produksi, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya. Jadi, omzet bukanlah keuntungan bisnis yang sesungguhnya. Sedangkan profit adalah pendapatan atau jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan bisnis dalam suatu periode tertentu.

Berbeda dengan omzet, profit merujuk pada nilai penjualan bisnis setelah dikurangi biaya modal atau komponen biaya lain yang kita keluarkan untuk memproduksi atau memasarkan produk bisnis. Berdasarkan pengertian ini, maka profit bisa dikatakan sebagai hasil keuntungan bisnis yang sebenarnya. Istilah profit juga kita kenal dengan sebutan pendapatan bersih.

Perbedaan Omzet dan Profit

Dari masing-masing pengertian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan omzet dan profit terletak pada cara perhitungannya. Omzet ialah nilai pendapatan yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua pendapatan, atau mengalikan semua produk yang terjual dengan harga produk tersebut.

Misalnya, usaha A berhasil menjual 500 produk dengan masing-masing harga produknya Rp 100.000. Maka, omzet dari usaha A tersebut sebesar Rp 50.000.000.

Nah, untuk menghitung profit, maka kita harus menghitung omzet terlebih dahulu. Karena, harus dipisah antara laba bersih dan laba kotor. Setelah mengetahui nominal laba kotornya, barulah kita bisa menghitung besaran profit yang didapat.

Caranya, kurangi omzet dengan biaya-biaya operasional seperti harga pokok produksi, beban usaha, retur penjualan, pajak, gaji karyawan dan lain-lain. Hasil dari hitungan tersebut yang kita sebut dengan profit.

Sudah tahu bukan perbedaan dari omzet dan profit? Agar tidak perlu repot menghitung secara manual, kita bisa mulai dengan mendaftar di GoBiz. Pasalnya, aplikasi UMKM super app GoBiz akan membantu kita dalam menerima pembayaran non-tunai, kelola pesan antar-makanan hingga catat transaksi secara otomatis hanya lewat satu aplikasi.

Proses pendaftarannya pun tidak ribet, sangat cepat dan praktis. Dalam mengembangkan sebuah bisnis, memang membutuhkan proses yang tidak mudah. Namun, kita bisa melakukannya secara lebih efisien dengan bantuan GoBiz.

Informasi lengkapnya bisa dilihat pada laman gobiz.co.id. Yuk segera daftar GoBiz sekarang untuk kembangkan usaha Anda!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *